DotBerita | Jakarta – Peristiwa menggemparkan terjadi pada Sabtu, (29/8/2020) dini hari. Keributan pecah setelah sekitar 100 orang tak dikenal mengamuk sepanjang Jalan Raya Bogor dari mulai Pasar Rebo di Jakarta Timur.
Dalam peristiwa itu sejumlah kendaraan dirusak, sejumlah warga juga ikut menjadi korban kekerasan.
Tak hanya itu, dua markas kepolisian, yakni Markas Polsek Pasar Rebo dan Markas Polsek Ciracas, diserang.



Kelompok tak dikenal juga menyasar Polsek Ciracas hingga mengalami kerusakan paling parah.
Aksi seratusan kelompok yang sebelumnya belum diketahui pasti identitasnya, berlaku sangat brutal, datang menyerang, mengacungkan senjata, merusak, membakar mobil lalu pergi.
BACA JUGA:
- Tegang, Rusia Siagakan Kekuatan Nuklir Imbas Pernyataan Agresif Pejabat NATO
- Laga Final Piala Champions 2021/2022 Digeser ke Paris, Imbas Invasi Rusia ke Ukraina
Cukup lama juga terungkap siapa dalang di balik penyerangan besar-besaran itu, meskipun di masyarakat sudah muncul berbagai spekulasi tentang pelakunya.
Panglima Komando Daerah Militer Jayakarta, Mayor Jenderal TNI Dudung Abdurachman buka suara pasca insiden yang menggeamparkan publik tanah air itu.
Dudung menyebut pelaku merupakan oknum prajurit TNI.
Mayjen TNI Dudung juga mengungkap penyebab terjadinya penyerangan oleh lebih dari 100 prajurit TNI.
Informasi bohong
Dia menjelaskan sebuah informasi palsu alias bohong telah menyulut reaksi jiwa korsa oknum prajuritnya hingga berlaku brutal.
Adapun pelakunya teridentifikasi merupakan seorang prajurit Angkatan Darat berinisial Prada MI.
Pangdam juga mengatakan, pergerakan 100 prajurit TNI dalam penyerangan itu adalah sebuah kesalahan dalam memaknai jiwa korsa.
BACA JUGA : Duda Berondong dan Janda Anak Empat Digerebek Sedang Gituan, Ngakunya Pengen Segera Nikah
Prajurit yang terlibat dalam penyerangan itu, terlalu gampang percaya pada informasi palsu yang disebarkan Prada MI terkait kecelakaan tunggal yang dialaminya hingga dia terluka dan dirawat di rumah sakit.
Prada MI mengalami kecelakaan lalu lintas, lalu dia menyebarkan informasi palsu kepada teman-teman seangkatannnya di Tamtama 2017 dengan mengarang cerita bahwa dia terluka akibat dikeroyok sejumlah orang tak dikenal di lampu merah Arundina Cibubur, Jakarta Timur pada Kamis (27/8/2020).
“Murni kecelakaan tunggal, informasi yang diberikan kepada rekan-rekannya informasi yang salah, sehingga diterima rekan-rekan dengan jiwa korsa yang berlebihan, meski mendapatkan informasi tak akurat,” kata Pangdam Jaya.
Hasil penyelidikan
Pangdam Jaya menuturkan, setelah mendapatkan informasi terkait adanya pergerakan itu, TNI langsung bergerak melakukan penyelidikan guna mengungkap kebenaran dari kasus itu.
Penyelidikan itu dimulai dari meminta keterangan saksi-saksi di lokasi kejadian, memeriksa hasil rekaman kamera CCTV. Lalu memeriksa hasil visum tim dokter. Termasuk mengkonfirmasi langsung kepada Prada MI.
- Wajib Tahu! Gejala Omicron Ini Mengintai Malam Anda
- GTPP COVID-19 Aceh: Korban Meninggal Akibat Corona Capai 155 Orang
Dari penyelidikan, 9 saksi menyatakan kecelakaan tunggal, rekaman CCTV juga memperlihat Prada MI benar mengalami kecelakaan tunggal. Demikian juga dengan hasil visum.
“Kita konfirmasi ke yang bersangkutan dan secara jujur yang bersangkutan mengakui kecelakaan tunggal,” kata Pangdam Jaya.
Bukti
Bukti yang menguatkan bahwa Prada MI memang kecelakaan tunggal, yaitu berdasarkan pesan yang disampaikannya kepada komandannya yang melaporkan dirinya mengalami kecelakaan tunggal.
Kontras dengan isi pesan palsu yang disiarkan di grup pertemanan.
Namun, hasil penyelidikan yang telah dilakukan TNI diabaikan begitu saja karena para pelaku sudah keburu terbakar nafsu akibat info palsu.
BACA JUGA: Kebelet, Sepasang Remaja Mesum di Semak-semak, Akhirnya Diciduk Satpol PP
Saat ini TNI sedang melakukan investigasi untuk mengungkap alasan atau motif Prada MI membuat informasi palsu yang berbuntut pada aksi penyerangan seratusan prajurit.
Sebanyak 6 orang teman Prada MI juga sudah diamankan POM TNI Kodam Jaya, yang ikut menerima info palsu dari Prada MI. (*)
Baca Artikel Selanjutnya:
- Aceh Banjir Lagi, Empat Kecamatan di Kota Lhokseumawe Terendam
- Aceh Tengah Kirim 2,5 Ton Tembakau Gayo ke Sumut
- Oknum Guru Ngaji di Nagan Raya Ini Digerebek Warga Saat Lagi Asik Garap Santrinya di Bilik Pesantren
- Personil Bareskrim-TNI Musnahkan 10 Hektar Ladang Ganja Siap Panen di Aceh Besar
- Putra Eks Komandan KKB Din Minimi Lulus Secaba TNI AD